Rabu, 22 Februari 2012

Nabi Muhammad dan Pengemis Buta Yahudi



Ada seorang pengemis butaYahudi di satu pasar di Madinah setiap hari selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, "Kalian semua, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, pembohong, dia tukang sihir, kalau kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya."

Namun, setiap pagi Nabi Muhammad SAW selalu mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Nabi Muhammad SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu tanpa pengemis itu tahu bahwa ia sedang disuapi makanan oleh orang yang ia sedang caci maki nabi Muhamad SAW melakukan hal ini setiap hari hingga beliau wafat.

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis buta Yahudi itu.

Satu hari sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang merupakan istri Nabi Muhammad SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah kebiasaan habibi (Muhammad SAW) yang belum aku kerjakan?."

Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja." "Apakah Itu?", tanya Abubakar RA. "Setiap pagi Nabi Muhammad SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis buta Yahudi yang ada disana", kata Aisyah RA..

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu? Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.

Lalu pengemis buta itu melanjutkan, "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya."

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Nabi Muhammad SAW.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.


Komentar:

Nabi Muhammad tidak mencontohkan kebencian terhadap orang-orang yang memusuhinya, bahkan bila ia adalah non muslim. Muhammad SAW mencontohkan cinta yang tak bersyarat dan ketiadaan kebencian terhadap semua manusia. Jika ada pihak-pihak yang menebar kebencian dan permusuhan atas nama Islam, apakah Rasulullah SAW mengakui bahwa pihak-pihak yang menebar kebencian itu umatnya?


2 komentar: